Friday 30 August 2019

Road Trip Jakarta - Bali 3007KM (Semarang-Batu-Malang-Probolinggo-Bali-Banyuwangi-Surabaya-Solo)





Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya mau menulis lagi. Sebenarnya banyak perjalanan yang sudah saya lakukan beberapa tahun terakhir. Mulai get lost di Makasar sampai bulukumba, eksplorasi Lombok sekitarnya, dan masih banyak lagi. Mungkin nanti akan diceritakan satu persatu kalau masih inget biaya yang dikeluarkan.hehe

Sekarang saya mau cerita tentang perjalanan Road Trip dari Jakarta Menuju Bali, yang tentunya akan singgah di beberapa kota. Perjalanan kali ini saya tidak sendirian tapi bersama wanita yang sekarang sudah sah menjadi pendamping hidup saya. Perjalanan ini merupakan jalan-jalan sekaligus pre-wedding, karena kalau kita sewa photographer untuk pre-wedding lumayan biaya yang harus dikeluarkan dan selain itu hanya bisa di jakarta dan sekitarnya karena kalau keluar kota tambah biaya lagi. Jadi kita putuskan biaya untuk sewa Photography untuk jalan-jalan dan untuk kameramen selama masih ada Tripod dan Gorillapod masih aman lah. Dikarenakan sekarang saya sudah menjadi ASN, jadi harus ngurus cuti dulu sebelum berangkat. Dan akhirnya saya mendapatkan cuti 8 hari kerja, lalu saya mengatur harus kemana saja agar waktunya cukup.

Perjalanan di mulai hari Sabtu 09 Februari 2019 pukul 04.30Wib saya memulai start dari Jakarta menggunakan Mobil Pribadi menuju Bali melalui TOL Trans Jawa. Kenapa berangkat subuh? Dikarenakan mengindari kemacetan di Bekasi sampai dengan Karawang, selain itu karena saya ingin menikmati jalanan jadi tidak jalan malam. Seperti dugaan sebelumnya dikarenakan kita berangkat subuh, jam 7 kita sudah sampai Subang, niatnya kita mau mampir di Cirebon namun karena masih terlalu pagi jadi kita akan mencari sarapan di Semarang.

Pukul 10.00Wib saya sudah keluar tol Kalikangkung, dan Pacar (sekarang sudah jadi istri) saya mulai mencari di google tempat makan yang seger-seger karena siang itu panas banget. Akhirnya kita makan siang di Asem-Asem Koh Liem, sesampainya disana kita bingung mau makan apa karena didalam daftar menu ada tulisan kodok dan babi jadi kita agak geli. Tapi karena terlanjur sampai sini dan niatnya mau nyobain Asem-Asem jadi kita pesan itu, untuk rasa sih kurang masuk di lidah saya, masih lebih enak garang asem di Solo. Setelah makan kita jajan leker Paimo yang terletak di seberang asem-asem koh liem.
Setelah kenyang kita melanjutkan perjalanan ke arah timur, dan destinasi pertama kita yaitu Batu, ya dikarenakan pacar saya belum pernah ke batu malang akhirnya kita memutuskan ke sana. Keluar Tol Jombang dan kita melalui jalan biasa menuju Batu, jalanan kecil berkelok kelok kita lalui karena apabila kita lewat Tol terus dan lewat kota malang itu jalannya terlalu muter. Jadi kita potong jalur melalui Pare namun tidak sampai Pare hanya sampai kandangan terus lanjut melaui jl. Raya mulyorejo. Akhirnya pukul 16.00 wib kita sudah sampai di Batu. Dan karena sudah sore kita langsung mencari penginapan, setelah mencari cari akhirnya kita dapat penginapan di depan BNS (Batu Night Spectacular) namanya Batuque Town Villa. Niat awal sih setelah makan malam kita mau ke BNS, tapi karena lelah dalam perjalanan akhirnya kita ketiduran.

Minggu tanggal 10 Februari 2019, setelah sarapan kita siap2 untuk berangkat menuju museum angkut. Ya destinasi kita pertama kesitu, ini merupakan kedua kalinya saya kesini. Dan entah kenapa saya menikmatinya, mungkin karena saya menyukai otomotif jadi kepengen punya mobil tua. Setelah berkeliling di museum angkut, kami melanjutkan perjalanan menuju kota malang. Setelah muter-muter kota malang, kita menuju toko Oen di jalan jendral basuki rahmat. Kata orang-orang disini yang paling terkenal itu Es krim nya. Dan ternyata emang enak sih tempatnya juga bagus seperti rumah tua. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo karena kita akan ke Bromo. “Loh!!! Kenapa ga naik dari malang?”  kita ga naik dari malang karena biaya sewa jeep yang lebih mahal karena jarak menuju penanjakan 1 itu lumayan jauh kalau dari malang. Saya sebelumnya sudah pernah naik dari malang dan naik dari probolinggo. Dan probolinggo pilihan yang tepat untuk naik ke bromo, selain itu sekalian perjalanan menuju bali jadi kita naik lewat probolinggo. Pukul 18.00 kita sudah sampai di Cemoro lawang yang merupakan pintu masuk menuju Bromo. Dan akhirnya kita mendapatkan penginapan yang lumayan nyaman namanya Wisma Rahayu, dan tidak lupa kita menyewa jeep untuk nanti subuh berangkat menuju penanjakan 1 untuk melihat sunrise. Setelah makan kita lanjut istirahat agar nanti subuh ga kesiangan.



 

Senin tanggal 11 februari Pukul 03.30 kita sudah siap-siap dijemput oleh jeep, cuaca pagi ini dingin sekali dikarenakan sedang musing hujan di bromo. Akhirnya jam 04.30 kita sudah sampai di penanjakan satu dan gerimis mulai turun. Berdoa semoga sunrise muncul namun setelah kita tunggu sampai jam 06.00 sunrise tidak muncul dikarena tertutup awan. Sedikit kecewa sih tapi yang namanya alam kadang ga bisa ditebak sama seperti cerita saya waktu backpacker ke danau kelimutu. Akhirnya jam 07.00 kita turun menuju kawah bromo, bukit teletubies, pasir berbisik dan kembali ke pinginapan. Setelah sampai penginapan kita makan dan istirahat dulu sebelum mempersiapkan diri menuju Bali. Pukul 19.00 kita nyebrang dari pelabuhan ketapang menuju gilimanuk, karena besok pagi kita mau ke daerah Bedugul jadi kita mencari penginapan di daerah Ubud dan Kita nginap di Sura inn Ubud.


Selasa tanggal 12 februari pukul 10.00wita karena kita akan melakukan foto untuk pre-wedding jadi kita memutuskan untuk foto di gerbang Handara Golf yang letaknya dekat dengan bedugul, yang merupakan tempat yang lagi ramai di Instagram. Untuk foto disini sekarang dikenakan biaya 20rb per orang nanti dapat nomor antrian untuk foto.
Setelah foto kita melanjutkan perjalanan menuju Kuta namun sebelumnya kita ke sanur dulu untuk memesan tiket fastboat untuk besok kita ke Nusa Penida. Setelah sampai di kuta kita memesan hotel di Saris Hotel, setelah mandi saya langsung menuju ke tempat teman kuliah karena dia sedang dinas ke Bali. Dikarenakan kita sudah makan dan sudah malam juga jadi kita nongkrong di warung Bunana yang menjual roti canai dan teh tarik. Setelah itu kita kembali ke hotel masing-masing.



Rabu 13 Februari 2019 pukul 08.15Wita kita nyebrang ke pulau Nusa Penida dengan menggunakan Fastboat Nusa Jaya Cruise, sesampainya disana kita langsung menyewa sepeda motor untuk berkeliling Nusa Penida. Tujuan pertama kita adalah Kelingking Beach, karena sebelumnya saya lihat di Instagram banyak sekali yang kesana dan mumpung lagi di bali saya sempatkan kesana. Sesampainya di kelingking beach pukul 11.00Wita kita langsung makan siang di warung sekitar situ sambil mempersiapkan turun ke pantai. Saat kita melihat dari atas memang jalanannya curam, tapi kita yakin bisa ke bawah dan balik lagi ke atas. Baru setengah perjalanan rasanya capek banget, padahal ini baru turun belum naik. Tapi karena melihat birunya laut di bawah sana jadi kita tetep semangat untuk turun. Sesampainya di bawah memang semua kelelahan yang barusan di alami terbayarkan sudah, walaupun tidak sebagus pink beach di labuan bajo. Tapi ini salah satu pantai yang memang harus di kunjungi bagi para pecinta pantai. Jangan lupa membawa minuman dari atas, karena di bawah harganya mahal karena yang jual bawanya juga susah jadi wajar kalau mahal. Setelah bermain-main air dipantai saatnya untuk kembali ke atas, belum setengah jalan pacar saya nangis ga kuat nanjak dan memang jalanan yang dilalui sangat berat. Jujur saya pribadi juga hampir menyerah tapi karena gengsi saya terus menyemangati pacar saya dan kurang lebih sekitar 1jam penanjakan akhirnya kita berdua sampai di atas. Rencana awal selain kelingking beach kita ingin ke Angel’s billabong, Crystal Bay, Broken Beach. Tapi karena sore ini kita harus kembali ke Bali jadi kita harus kembali ke pelabuhan dan merelakan tidak ke tempat itu semua karena waktu yang tidak cukup dan cape juga abis nanjak di kelingking beach.

Kamis 14 Februari 2019 agenda kita hari ini adalah ke GWK dan akan nongkrong bersama teman saya kuliah di Beach Club, sesampainya di GWK karena cuaca yang panas sekali akhirnya kita memutuskan untuk naik mobil buggy car/mobil golf menuju Patung GWK. Dan menurut informasi yang jaga, kita belum bisa naik ke atas patung karena belum diresmikan. Akhirnya kita kembali ke GWK festival park dan berkeliling di area GWK. Hari menjelang sore dan kita langsung menuju Canggu, kita akan ke La Brisa Karena teman saya Dio dan Ambon sudah menuju ke sana. Saat itu perjalanan lumayan macet namun sesuai perkiraan pukul 17.00Wita kita sudah sampai di Canggu dan menikmati sunset disana. Setelah itu kita kembali ke hotel karena besok kita akan meninggalkan Bali dan kembali ke Pulau Jawa.

Jum’at 15 Februari 2019, hari ini kita kembali ke pulau jawa namun kita akan melewati Kintamani tidak melewati jalur berangkat (Negara). Kita sangat menikmati perjalanan ini, karena kita bisa melewati jalanan yang kita mau dan berhenti dimanapun kita mau. Dan sesampainya di kintamani kita berhenti sejenak dan menikmati pemandangan Gunung dan Danau Batur. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan melewati daerah Singaraja, Pantai Lovina, Taman Nasional Bali Barat dan sampai di gilimanuk. Karena kita sudah kemaleman sampai Banyuwangi, jadi kita memutuskan untuk menginap di Eston House Banyuwangi, agar besok siang bisa ke Taman Nasional Baluran.


Sabtu 16 Februari 2019, setelah sarapan kita berangkat menuju Taman Nasional Baluran, karena sayang sudah sampai Banyuwangi namun tidak ke Baluran. Selain Savana Bekol disana juga ada pantai Bama yang bagus, jadi selain bisa liat savana dan gunung bisa melihat laut juga. Setelah puas berkeliling di baluran, kita menjutkan perjalanan ke Surabaya, karena saya ada saudara di lamongan jadi malam ini kita akan menginap disana.

Minggu 17 Februari 2019, Setelah mengunjungi saudara kita berangakat menuju surabaya untuk keliling-keliling kota yang sekarang sudah tertata rapi. Tujuan pertama kita adalah makan bakso Beringas, karena menurut info baksonya pedas banget dan selain itu ada Sumsum yang ga kalah pedas. Bagi yang suka makanan pedas layak untuk di coba makanan satu ini kalau lagi ke surabaya. Setelah makan Baso kita jalan-jalan di Mall Ciputra World. Setelah itu saya menuju Solo karena selain sebagai ASN sekarang saya menjual batik baik satuan maupun seragam di instagram @sebatique_id dan acara bazzar. Perjalanan dari surabaya ke Solo hanya menempuh waktu 2,5jam perjalanan melalui Tol, berbeda dengan jalan sebelum adanya Tol yang bisa menempuh 6-8 Jam. Dan malam ini kita menginap di Novotel Solo, tapi untuk penginapan kali ini kita dikasih voucher oleh saudara saya sehingga tidak mengeluarkan uang.

Senin 18 Februari 2019, hari ini kita akan belanja batik di Klewer, tempat langganan belanja batik. Setelah membeli batik kita makan di Warung Es Masuk di daerah gajahan. Dan kali ini saya makan Garang Asem, dulu waktu kuliah saya sering makan garang asem disini karena ini grang asem yang cocok di lidah saya. Setelah itu kita kembali ke hotel karena malamnya kita akan ketemu salah satu teman kuliah saya yang memang tinggal di solo. Setelah itu kita nongkrong di Tiga Tjeret dan beli Sosis Naga Widuran.

Selasa 19 Februari 2019, Hari ini hari terakhir kita di Solo karena hari Kamis saya sudah harus masuk kantor. Terimakasih untuk semua yang telah menyempatkan bertemu dan membatu selama pekerjaan ini. Sampai bertemu lagi di perjalanan selanjutnya.



Rincian Pengeluaran:
Makan Siang di Asem-Asem Koh Liem : 100rb
Makan Malem di Batu (Pecel lele) : 38rb
Batuque town villa: 254rb
Museum Angkut:  (83rb X 2 orang) + Kamera 30rb = 196rb
Makan Siang di Toko Oen: ±80rb
Wisma Rahayu Bromo: 300rb
Makan malam pecel lele: 40rb
Sewa Jeep +tiket masuk Bromo: 700rb
Jajan: 50rb
Makan malam pecel ayam: 40rb
Sura inn Ubud: 190rb
Makan siang: 60rb
Makan malam baso wijaya: 50rb
Saris hotel Kuta: 776rb 3malam
warung Bunana: 30rb
Tiket Fastboat Nusa Penida: 100rb x 2 orang x PP =400rb
Sewa motor: 70rb
Makan siang seafood +es kelapa: 150rb
Makan malam: 70rb
Tiket masuk GWK: 70rb x 2 orang= 140rb
Sewa Buggy: 30rb x 2 orang = 60rb
La brisa: 150rb
Laundry: 50rb
Burger king: 120rb
Makan siang Bakso: 40rb
Makan malam sate: 50rb
Eston house banyuwangi: 234rb
Tiket masuk baluran : 15rb x 2 orang= 30rb tambah mobil 10rb = 40rb
Makan Bakso beringas: ±60rb
Kopi Janji Jiwa: 38rb
Es Masuk: 60rb
Tiga Tjeret: 50rb
Sosis Naga Widuran: 30rb
Makan Siang SOP Pak Min: 60rb
Makan Malem Pecel lele: 40rb

BIAYA BENSIN DAN KAPAL
ini itungan kasaran mobil solar Rp.5150 perbandingannya 1L untuk 12km.
3002km :12km = 250.58 L X Rp.5150 = Rp.1.290rb PP
Tol jakarta - Probolinggo: Rp. 727.500 x 2= Rp. 1.455rb (kalau mau full tol pulang pergi)
kapal ferry : Rp.159.000 x 2 = Rp.318rb PP
kalau ditotalin untuk transport PP: 1290 + 1455 + 318 = Rp.3.063rb
ada jalur biasa kalau ga mau lewat tol, lebih menghemat pengeluaran.

Sunday 5 April 2015

Backpacker ke Flores (Pulau Komodo dan Kelimutu)

Saya akan bercerita lagi mengenai perjalanan saya menuju suatu tempat yang sangat ingin saya kunjungi yaitu Kepulauan Komodo. Niat awal saya ingin berangkat bersama teman-teman namun karena salah satu teman saya batal karena ada urusan mendadak akhirnya saya memutuskan untuk berangkat sendiri menuju Flores. Awalnya saya kurang yakin apakah saya bisa survive apa tidak, namun karena keinginan dan perencanaan yang cukup matang akhirnya saya berangkat sebagai solo traveler.

Tanggal 1 maret 2015 saya berangkat menuju Denpasar karena seluruh pesawat yang menuju Flores harus ganti dengan pesawat kecil/baling-baling. Saya berangkat dengan menggunakan maskapai airasia, walaupun tidak mendapat harga promo tapi saya mendapat harga terendah kesana dengan biaya Rp.561rb Berangkat dari bandara soeta menuju bali pukul 18.15 wib. Sesampainya di bali saya langsung dijemput oleh teman saya adit, kebetulan dia sedang disana. Selama di bali saya tinggal bersama saudaranya adit di daerah denpasar.

Kegiatan selama di Bali:
Hari ini saya akan ke nusa lembongan/nusa ceningan bersama adit, dengan menggunakan motor milik saudaranya adit dan pagi itu kita berangkat menuju pantai sanur, karena kapal yang ke lembongan itu berangkat dari sanur dengan waktu pemberangkatan setiap 1 jam sekali. Sesampainya di sanur kita pun langsung membeli tiket di loket dengan menggunakan fast boat, karena kita hanya ingin mengelilingi nusa lembongan selama seharian. Untuk harga tiket kapal ke nusa lembongan itu 170rb PP. kita berangkat pukul 11.00 dan nanti kembali pukul 16.00.
sesampainya di nusa lembongan kita langsung menyewa motor dengan harga 70rb sudah termasuk bensin full. Salah satu tempat yang ingin kita datangi yaitu blue lagoon atau yang dulunya dikenal jumping stone yang berada di nusa ceningan. Namun jumping stone sudah ditutup karena ada insiden kecelakaan, jadi kita tidak bisa lompat dari tebing ke laut. Jadi selama di jumping stone kita hanya duduk sambil menikmati indahnya Blue Lagoon.
Setelah itu kita memutuskan lanjut ke Le Pirate Beach Club, le pirate merupakan hotel dengan bentuk yang unik dengan perpaduan warna biru muda dan putih itu. Berhubung kita tidak menginap disana jadi kita hanya duduk di restaurant dan bar nya sambil menyantap makan siang.
Setelah kenyang kitapun kembali ke kapal karena kapal terakhir menuju sanur itu pukul 16.00. sesampainya di sanur kita langsung menuju uluwatu untuk menikmati sunset dari bali selatan, karena kita mengejar sunset kita menggunakan tol bali, untuk motor hanya dikenakan biaya 4rb. Harga tiket untuk masuk ke uluwatu dikenakan biaya 20rb.
Hari kedua dibali saya hanya ke pantai nusa dua dan deus ex machina bali yang berada di canggu untuk santai-santai disana.
Hari ketiga dibali saya hanya ke kuta
Hari keempat teman saya datang dari bontang bernama rifqah, pagi hari itu cuaca dibali hujan. Setelah cek in di best western kuta, kami lanjut ke seminyak dan akhirnya kita untuk santai-santai dulu di The Motel Mexicola sambil ngemil makanan khas mexico dulu sebelum makan berat di nasi pedas bu andika. Setelah kenyang saya pun mengantar rifqah untuk jalan keliling kuta.
Hari kelima cuaca di bali kembali hujan, akhirnya saya memutuskan untuk menyewa mobil karimun dengan harga Rp.170rb karena hari ini kita akan jalan bertiga juga bersama rifqah dan adit. Makan siang di daerah seminyak yaitu di nasi ayam kedewatan bu mangku. Setelah kenyang kitapun memutuskan untuk menikmati sunset dan santai-santai di Rockbar Ayana bali.
Hari keenam. Hari ini saya akan melanjutkan perjalanan solo traveling ke tanah Flores karena kedua teman saya adit dan rifqah sudah kembali ke bandung dan bontang. saya memesan tiket garuda karena mencari penerbangan sore. Untuk sekedar info maskapai menuju Labuan bajo itu tersedia maskapai garuda dan wings dengan selisih harga sekitar 100rb. Akhirnya saya memutuskan untuk naik garuda dengan harga Rp.810rb pada pukul 14.45. saat pesawat akan take off ternyata ada informasi dari kaptennya klo atc Labuan bajo mengatakan bahwa cuaca di Labuan bajo sore itu sedang hujan lebat sehingga bandara Labuan bajo itu ditutup sampai keesokan harinya. Akhirnya pihak maskapai memberikan kami penginapan semalam di hotel ibis style kuta dan penerbangan ke Labuan bajo akan diberangkatkan besok pagi pukul 06.00.
Day 1 di Labuan bajo
Pukul 05.00 pagi kami semua dijemput ke bandara untuk melanjutkan penerbangan ke bandara Labuan bajo komodo. Saya sarankan agar tidak tidur di atas pesawat karena kita menggunakan pesawat ATR 72-600 yaitu pesawat bermesin twin-turboprop. Sehingga kita terbang hanya di ketinggian 12000ft, dan dapat melihat pemandangan keren dari atas pesawat misalnya apabila kalian duduk di kursi A maka Gunung Rinjani di Lombok NTB, apabila kalian duduk di kursi K maka kita dapat meilhat Pulau Sumbawa, Gunung Tambora dan gugusan dari kepulauan Komodo dari udara yang sangat indah.
Sampai bandara komodo di labuan bajo, saya langsung naik taksi menuju pelabuhan dengan biaya Rp.50rb. sebenarnya bandara komodo ke pelabuhan itu cukup dekat, namun pada pagi itu tidak ada ojek jadi mau ga mau saya harus naik taksi. Sesampainya di pelabuhan saya langsung ditawari kapal oleh para calo. Namun saya memutuskan untuk duduk2 santai sambil ngobrol dengan kapten pemilik kapal sail komodo. Setiap ada bule yang akan berangkat sailing saya selalu menanyakan “where you go” “can I join”. Kebanyakan dari bule itu pada ingin dive, sedangkan saya ingin sailing klo ga ke pulau komodo ya pulau rintja, sedangkan untuk menyewa kapal itu lumayan mahal. Akhirnya saya bertemu dengan seorang ibu yang ingin ke pulau rintja, walaupun dia sudah berumur 40th tapi dia baru selesai keliling flores sendirian dengan cara backpacker, cuma satu kata buat ibu itu adalah “gokil”. Akhirnya kita berdua mendapatkan barengan ke pulau rintja dengan sepasang bule. Karena kita mau ngikut kemana bule tersebut ingin pergi jadi kita per orang cuma bayar Rp.200rb per orang. sedangkan untuk menyewa kapal ke Pulau Rintja seharian itu sekitar Rp.1,2jt. Pukul 09.00 pagi kitapun berangkat ke Pulau Rintja, selama 2 jam perjalanan, mata saya selalu disuguhi pemandangan yang indah yaitu pulau pulau kecil yang tersebar di kepulauan komodo. 
Pukul 11.00 akhirnya kita sampai di Pulau Rintja, taman nasional komodo di Pulau Rintja ini berbentuk pulau dengan berbagai jenis hewan yang merupakan makanan dari komodo itu sendiri. Untuk turis local biaya tiket masuknya yaitu 50rb, karena kita Cuma berempat jadi kami hanya di temani oleh seorang ranger(pawang komodo). 
Baru beberapa langkah sudah ada 3 komodo ukuran besar sedang berjemur di sekitar dapur. Dapur merupakan tempat favorit komodo, mungkin karena aroma dapur itu membuat mereka lapar. setelah puas foto2 saya melanjutkan untuk treking dengan jarak medium yaitu sekitar 1,5jam keliling pulau rintja. Beberapa kali saya menemukan komodo dan sarangnya. Selama trekking ranger tersebut bercerita bahwa komodo ini dapat mencium aroma darah sejauh 5km, jadi untuk perempuan yang sedang haid disarankan agar tidak ke pulau komodo. Menurut ranger sudah banyak sekali turis yang menjadi santapan komodo, hampir setiap bulan ada korban serangan komodo. malahan baru sebulan yang lalu ada yang digigit kakinya walaupun sudah diamputasi tetap saja racun dari liur komodo sudah menyebar dan mengakibatkan kematian. Jangankan turis, ada beberapa ranger yang meninggal karena serangan komodo. Dan komodo untuk ukuran yang semakin kecil itu selain lincah dan dapat berlari kencang, komodo kecil dapat memanjat seperti yang saya liat sendiri ada komodo diatas atap dapur.

Setelah puas berkeliling pulau rintja, kamipun langsung berangkat ke pulau alor untuk snorkeling. Setelah melihat pemandangan bawah laut kita langsung menuju pulau kalong sambil menunggu matahari tenggelam. Jadi di pulau kalong ini terdapat jutaan kalong/kelelawar yang pada sore hari akan terbang dengan rapih menuju ke Labuan bajo untuk mencari makanan.
Sambil menunggu kelelawar, saya berserta ibu melda mulai bercerita-cerita tentang pengalaman traveling kita masing-masing. Dan kapten kapal pun ikut bergabung dengan kami dan mulai menceritakan sejarah dan keadaan kepulauan komodo dan Labuan bajo saat ini. Dari cerita yang saya dapatkan dari kapten kapal itu ternyata hampir separuh pulau pulau kecil di kepulauan komodo ini telah menjadi milik asing, karena telah di jual oleh warga. Sungguh miris mendengar cerita tersebut, mereka tidak tahu jangka panjang akibat perbuatannya menjual tanah dan pulau-pulau kecil disekitar kepulauan komodo tersebut. Dan banyak cerita lagi yang jelas sebelumnya saya belum pernah mendengar cerita tersebut. Setelah kelelawar keluar dari sarangnya kamipun langsung kembali ke Labuan bajo karena waktu sudah semakin malam.
Sesampainya di pelabuhan Labuan bajo kita langsung makan di warung makan. lalu saya langsung mencari penginapan murah. Akhirnya saya mendapatkan penginapan dengan harga Rp.35rb, dengan harga segitu kalian jangan berharap banyak lah tapi kalau untuk tidur saja saya rasa cukup.

DAY 2
Pagi pukul 06.00 saya sudah bangun dan bergegas menuju pelabuhan karena saya akan mencari kapal yang ingin menuju pulau komodo. Setelah menunggu sekitar 1 jam, tidak ada satupun turis asing yang ingin share cost ke pulau komodo. Lalu saya kembali ke penginapan untuk mengemasi barang-barang lalu kembali ke pelabuhan, siapa tahu ada yang mau share cost ke pulau komodo jadi bisa langsung berangkat. Pukul 08.00 akhirnya ada solo traveler dari Jakarta yang ternyata dia baru sampai di Labuan bajo namanya Erwin, akhirnya kita berunding apabila sampai jam 09.00 tidak ada orang yang ingin ke komodo apakah dia bersedia share cost berdua. Dan ternyata dia tidak keberatan, lalu saya mulai tawar menawar dengan pemilik kapal mengenai harga sail komodo selama 2D1N. akhirnya kita diberikan harga Rp.3jt selama 2D1N sudah termasuk makan. karena kita tidak punya waktu banyak di Labuan bajo karena lusa sudah harus meninggalkan bajo, akhirnya kita share cost dengan biaya per orang Rp.1,5jt.


Pukul 09.00 kita memutuskan untuk berangkat, tujuan pertama kita adalah taman wisata komodo. Menurut kabar, komodo di pulau komodo jauh lebih besar dibanding di pulau rintja. Namun kita akan susah menemukan komodo karena pulau komodo sangat luas sekali. Tidak jarang komodo-komodo berada diatas gunung, Jadi kita harus trekking jauh dulu untuk bertemu dengan komodo. Dengan membayar Rp.60rb akhirnya kita masuk kedalam berdua dengan ditemani seorang ranger. Setelah berkeliling akhirnya kita menemukan komodo yang memang ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di pulau rintja. Setelah foto-foto kita membeli oleh-oleh dan kembali ke kapal.
Setelah ke pulau komodo kita langsung menuju pantai pink beach yang masih dalam pesisir pulau komodo. Saat sampai di pantai ini saya langsung melihat air yang sangat bening, pasir yang sangat putih dan lembut, dan tentunya ada serpihan-serpihan coral dan cangkang hewan laut lainnya yang berwarna merah yang telah terkikis ombak sehingga warna pantai tersebut menjadi berwarna pink. Mungkin ini salah satu pantai terbaik yang pernah saya liat selain di pantai sumur tiga di sabang, karena pantainya yang tenang, bening, dan bersih.

Setelah berenang di pantai pink kita langsung melanjutkan perjalanan menuju pulau komodo bagian utara. Karena kita akan mendatangi gili laba/gili lawa yang merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi apabila ke kepulauan komodo dan Setelah 1 jam perjalanan akhirnya kita sampai juga di gili laba. terdapat 2 jalan untuk ke atas bukit tersebut, yaitu melalui jalur landai dan jalur curam. jika jalur landai maka akan memakan waktu lebih lama, saya dan Erwin memutuskan untuk melalui jalur curam karena kita mengejar view sunset dari atas bukit tersebut. Saya sarankan untuk membawa minuman yang banyak saat ke atas, karena apabila dilihat dari bawah terlihat jalanannya tidak bergitu curam dan dekat. Namun kenyataannya jalanan tersebut cukup menguras keringat dan tenaga, tapi saat kita sampai di atas maka semua keringat kita terbayar sudah dengan pemandangan yang luar biasa indah dan bisa dibilang “pecahh”.
Sunset belum sepenuhnya turun, tapi kita diajak turun oleh kapten kapal yang menemani kita trekking. Karena apabila sudah gelap, maka kita akan susah turun dan bahaya karena turunan yang curam. Asalnya saya minta ditinggal di atas, tapi kapten kapal tersebut bilang kalau disini banyak ular cobra dan ular derik makannya klo sudah gelap kita harus turun. Setelah kembali ke kapal kita pun makan malam bersama dan istirahat sambil bercerita-cerita. Dan satu hal yang keren disini itu langit malamnya, mungkin saya baru melihat bintang yang sangat banyak sekali dilangit. Walaupun kita tidak ada pencahayaan namun tetap terang. Saat saya mencoba mengabadikannya dengan camera ternyata bintang tersebut tidak tampak di hasil foto. Mungkin ini yang namanya “Ada banyak hal yang tidak selalu harus di abadikan lewat camera, namun hanya untuk kita nikmati dengan mata kita sendiri”.

DAY 3
Niat awal ingin bangun pagi untuk melihat pemandangan sunrise, tapi badan ini rasanya sangat letih karena aktivitas kemarin. Akhirnya kami memutuskan untuk melihat sunrise dari kapal saja tidak naik ke bukit gili laba. Setelah sarapan kitapun melanjutkan perjalanan ke pulau kanawa, karena kita ingin snorkeling dulu sebelum kembali ke Labuan bajo, sesampainya di kanawa kita langsung nyebur dan melihat pemandangan bawah laut. Sebenernya untuk bawah laut sekitar pantai itu tidak terlalu bagus karena banyak karang yang mati akibat dilewati oleh kapal. 
Apabila kita ingin melihat pemandangan bawah laut sebenarnya maka kita harus dive, namun kita harus mempunyai lisence dulu sebelum dive, karena kalau kita tidak punya lisence dive maka kita bisa die mengingat arus laut dikedalaman itu cukup kuat. Seperti cerita dari kapten kapalnya bahwa sudah beberapa kali bule mati karena tersedot arus yang cukup kuat di daerah batu tiga tersebut. Setelah lelah ber snorkeling kita memutuskan untuk kembali ke Labuan bajo, karena ke esokan harinya kita akan melanjutkan perjalanan masing-masing.
Sesampainya di Labuan bajo, kita langsung mencari tempat penginapan, karena sekarang saya memiliki teman share cost jadi untuk malamini saya menginap di penginapan yang layak huni. Kita menginap di penginapan depan Labuan dengan harga Rp.150rb perkamar jadi apabila dibagi berdua hanya Rp.75rb. setelah beristirahat sebentar kitapun langsung mencari penyewaan motor karena kita ingin melihat goa cermin dan bukit cinta yang letaknya tidak jauh dengan Labuan. Kita menyewa motor dengan harga Rp.70rb dan setelah mendapatkan penyewaan kitapun langsung bergegas berangkat karena waktu semakin sore. Hanya sekitar 4 kilometer dari Labuan Bajo, Dengan karcis masuk Rp.10rb Untuk menuju goa dari tempat parkir kendaraan, kita harus berjalan kaki sekitar 300 meter menyusuri jalan setapak yang sudah diberi korn blok dan melewati pohon bambu yang melengkung. Setelah itu kita langsung menuju bukit cinta, namun karena ada proyek pelebaran landasan bandara Komodo maka akses jalan menuju bukit cinta itu sulit karena banyak kendaraan alat berat. Karena kita tidak jadi ke bukit cinta maka kita mengejar sunset di pelabuhan Labuan sambil makan malam di Sentra Kuliner Malam Labuan Bajo. untuk harga makanan disini relative besar kecilnya ukuran ikan atau cumi. Rata-rata sih untuk satu ekor ikan atau cumi ukuran sedang itu Rp.35rb. selesai makan kita kembali ke penginapan dan packing.

DAY 4
Ini hari terakhir dilabuan bajo, karena setelah ini saya akan melanjutkan perjalanan menuju ende, sedangkan teman baru saya Erwin akan kembali ke bali. Sebelum berpisah kita makan dulu di rumah makan sekitar pelabuhan. Untuk makan di sekitaran Labuan bajo ini untuk seporsi nasi ayam itu dihargai Rp.15-25rb. Setelah kenyang saya langsung berangkat menuju bandara dengan ojek dengan biaya Rp.10rb. kali ini saya menggunakan pesawat Wings dari Labuan bajo ke Ende dengan biaya Rp.251rb dengan penerbangan pukul 13.50. saat pesawat akan landing di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende ternyata hujan turun lebat, saat akan melakukan pendaratan pertama pesawat sudah terasa goyang akibat turbulensi dan pilotpun kembali menaikan pesawatnya untuk berputar kembali di atas. Setelah berputar selama 20 menit akhirnya pilot kembali mencoba melandingkan peswatnya untuk yang kedua kalinya. Namun cuaca yang buruk mengakibatkan pendaratan yang kedua batal lagi karena sangat tidak memungkinkan. Dan pilotpun memutuskan untuk landing di bandara terdekat yaitu Bandara El Tari Kupang. Dalam perjalanan ke kupang, captain pesawatnya menjelaskan bahwa cuaca di sekitar bandara ende sedang buruk sehingga bandara harus di tutup. Menurut pramugari yang saya tanyai ternyata bandara ini dikelilingi oleh perbukitan dan gunung yang berada tepat didekat landasan. Karena itu, pesawat yang hendak lepas landas atau mendarat perlu berbelok hingga 90 derajat. Setelah 50 menit dari percobaan landing yang kedua akhirnya kita mendarat di kupang. Ada harga ada fasilitas, karena saya naik maskapai wings jadi hanya diberikan tempat tinggal hotel yang jauh dari kemewahan. Seluruh penumpang yang akan ke ende di beri penginapan di hotel olive tanpa diberi makan.

DAY 5
Setelah dijemput dari penginapan, Pukul 07.00 akhirnya pesawat kita diberangkatkan menuju ende. Dan memang mengerikan saat akan landing itu pesawat bener-benar berbelok arah dulu sebelum landing. Sebenarnya ada perasaan kecewa karena tidak sesuai dengan jadwal yang seharusnya kemarin sore saya sudah sampai di ende dan pagi ini saya bisa melihat sunrise terbaik dari gunung kelimutu, namun keadaan berkata lain dan hari ini saya harus mencapai kelimutu dulu sebelum besok kembali ke bali. Sesampainya di bandara saya langsung menghampiri sepasang bule, lalu saya tanya apakah dia akan menuju kelimutu. Dan ternyata bule tersebut memeng akan ke kelimutu dan bersedia share cost dengan saya. Saat keluar bandara, para supir taksi gelap langsung mengerubungi kita. Karena bule tersebut membawa tas banyak jadi tasnya di ambil oleh para supir agar kita memilih mobil mereka. Bisa dibilang cukup brutal dengan menarik tas secara paksa, namun saya mencoba menenangkan klo kita akan naik mobil yang sudah sesuai tarifnya. Saat kita dibandara kita dikasih kabar kalau jalan menuju moni atau desa terakhir sebelum ke kelimutu itu putus di KM 17 , namun kita bisa kelimutu asalkan kita mau naik bukit terlebih dahulu dan berganti bus di ujung jalan yang putus tersebut. Awalnya kita dikasih harga Rp.300rb satu mobil untuk menuju jalan yang putus tersebut, namun itu harga normal apabila kita langsung ke moni. Jadi saya mencoba menawar hingga akhirnya kita deal di Rp.150rb sehingga per orang hanya kena Rp.50rb. akhirnya kami berangkat, dan ternyata jalanan ende-maumere itu sangat kecil dan berada di lereng tebing bukit dan pegunungan sehingga saya tidak heran kalau jalanan tersebut putus karena longsor. Sesampainya di KM 17 suasana pu mendadak ramai sekali, saat saya turun dari mobil seperti biasa tas saya ditarik-tarik dan dibilang naik bukitnya sekitar 2km, karena saya hanya membawa tas 30L jadi saya rasa masih sanggup untuk trekking sedangkan sepasang bule itu mau ga mau harus sewa porter dengan biaya per tas Rp.50rb. ternyata bukit yang akan kita naikin itu jalannya masih dibuat seadanya oleh TNI tanggap bencana, jadi di setiap sudut yang lumayan licin dan berbahaya itu dijaga oleh para TNI. Ternyata longsor tersebut baru 4 hari yang lalu namun fatal karena jalannya putus, saat saya Tanya bukit ini terakhir ada yang jaga itu jam berapa karena saya akan pulang nanti sore karena sudah membeli tiket pesawat menuju bali besok pagi itu bapak TNI bilang kalau setelah jam 5 sore pendakian bukit ini ditutup karena bahaya tidak ada penerangan sama sekali. Saya langsung berpikir apakah saya mampu kembali lagi ke ende sore ini sebelum jam 5 atau tiket buat besok pagi akan hangus, jarak ende moni sebenarnya hanya 50Km tapi di Km17 putus sehingga kita tidak bisa memprediksikan waktunya. akhirnya saya memutuskan kalau jam 3 sore saya belum turun dari kelimutu kemungkinan saya akan menghanguskan tiket itu. Setelah turun dari bukit saya berserta bule itu langsung menuju ke bus yang akan mengantarkan kita ke desa moni, lagi menunggu bus penuh tiba-tiba datang seorang bule yang ternyata teman kedua bule itu mengajak kedua bule itu bareng naik mobil sewaan yang akan mengantarkan mereka ke hotel yang sudah dipesan.
Namun sang supir marah-marah dan sempat terjadi cekcok antara bule dan supir beserta warga setempat. Intinya kita tidak bisa pindah kendaraan begitu saja, apabila kita sudah naik kita tidak bisa pindah kecuali kita mau membayar tarif bus tersebut sebesar Rp.100rb. berhubung saya pendatang jadi saya tetap nunggu di bus tersebut dan tetap akan naik bus itu, sedangkan si bule tetap ngotot ingin pindah. Karena kendala Bahasa akhirnya si bule mendatangi saya untuk minta tolong menjelaskan kalau mereka ingin pindah. Sebelumnya saya sudah tahu kalau orang flores memang keras dan saya akan mencoba menyesuaikan diri, akhirnya saya mencoba buat membuat bule itu mengerti bahwa setiap orang di daerah Indonesia itu berbeda sifatnya dan orang flores ini tergolong keras jadi maaf kalau saya tidak bisa membantu kecuali kalian mau membayar tarifnya. Akhirnya kedua bule tersebut membayarnya dan pergi bersama temannya, sedangkan saya tetap di bus tersebut sampai penuh dan berangkat. Perjalanan ke moni itu sekitar 1 jam, akhirnya saya sampai di moni jam 12.00 dengan membayar Rp.20rb. kesalahan saya adalah turun di gerbang menuju danau kelimutu, di gerbang ini tidak ada kendaraan satupun untuk disewa atau ojek sekalipun. Setelah bertanya penyewaan motor dimana, akhirnya saya harus berjalan kaki sejauh 1km menuju desa moni untuk mendapatkan sewaan motor. Sesampainya di desa moni saya langsung menyewa motor dengan harga 100rb dan saat ingin membayar ternyata uang saya habis dan ternyata atm di sekitar situ paling dekat ada di desa wolowaru yaitu 12 km kearah timur ada ATM BRI. Akhirnya saya ngasih KTP dan langsung ngambil atm dulu sebelum naik ke kelimutu dengan perkiraan jam 02.00 saya harus udah sampai. Saat perjalanan menuju kelimutu kira-kira setengah perjalanan ternyata hujan sangat deras, saya sempat meneduh dan berpikir mungkin alam belum mengijinkan saya ke kelimutu dan saya harus balik lagi, Tapi kalau liat perjuangan saya sejauh ini dari ende mungkin saya harus terus jalan setidaknya hanya melihat seperti apa danau tiga warna kebanggaan Indonesia itu. saya baru ingat kalau saya membawa poncho jadi tanpa pikir panjang saya pun melanjutkan keatas. Sesampainya di gerbang kelimutu saya langsung membeli tiket dengan keadaan basah kuyup dan penjaganya pun bertanya apakah saya yakin masih ingin naik kelimutu dalam keadaan hujan besar seperti ini. Awalnya penjaga tiket tidak memberikan saya tiket karena risiko keselamatan apalagi saya sendirian, namun karena saya mencoba meyakinkan bahwa saya dari bogor dan rela berjalan sejauh ini demi melihat kelimutu dan setelah mendengar cerita saya yang harus naik bukit dan berjalan kaki jauh akhirnya penjaga tiketpun langsung memberikan tiket masuk dengan harga Rp.10rb. jarak dari tempat tiket ke parkiran motor itu sekitar 3km, setelah sampai saya mencoba untuk menghangatkan badan dengan segelas kopi seharga Rp.5rb sambil menunggu hujan agak reda. Hujan agak reda sayapun melanjutkan trekking ke kelimutu sekitar 1km sendirian, setelah sampai di puncak danau kelimutu matahari pun muncul dan ini kesempatan saya foto-foto di danau tiga warna itu setelah saya selesai foto-foto kabutpun mulai menyelimuti ketiga danau tersebut dan saya bergegas turun karena waktu sudah menunjukan pukul 15.30.
Pukul 16.00 saya tiba di desa moni, sesuai dengan perkiraan bahwa perjalanan menuju tempat longsor tadi sekitar jam 17.00 dan masih terang. Jadi saya langsung mengembalikan motor dan menunggu bis menuju ke ende, namun sampai jam 16.20 bus tidak lewat juga dan saya memutuskan untuk naik ojek biarpun harga mahal setidaknya saya bisa mengejar waktu. Akhirnya ada ojek yang bersedia mengantarkan saya dengan harga Rp.100rb, tukang ojek itu mengajak saya kerumahnya dulu dengan alasan mengambil jaket. Sesampainya saya dirumahnya ojek tersebut malah pergi entah kemana, pikiran saya sudah kemana2. Akhirnya ojek tersebut kembali dengan seorang temannya. Dan ternyata yang akan mengantarkan saya itu temannya, sedangkan dia mengajak saya kerumahnya untuk melihat batu miliknya (jadi dia penjual batu akik). Sebelum pulang saya membelikan oleh-oleh batu khas ende untuk orang rumah, dan pukul 16.30 sayapun diantar oleh temannya.
Diperjalanan ternyata hujan deras, dan kita meneduh dulu di tongkrongan tukang ojek yang ternyata ada beberapa bapak-bapak sedang main judi billiard tapi pake kartu dan sayapun mencoba berbaur dan banyak senyum karena takut dengan orang asli flores. Setelah hujan reda sayapun melanjutkan perjalanan dan tiba2 tukang ojek itu membelokan arah ke kampung-kampung, sayapun berpikir “mampus nih diculik” dan saya mulai bertanya kenapa kita masuk kampung, tukang ojeknya bilang kalau ini motor hari ini mau di Tarik dealer dan tadi dia liat orang dari dealer lagi di motor jadi niatnya mau ngumpet dulu. Saya langsung ketawa sambil bilang ngumpetnya jangan lama-lama soalnya saya mengejar waktu. Pukul 17.20 akhirnya saya sampai dengan selamat di bukit yang longsor tersebut, dan saya masih bisa naik. Setelah turun bukit saya melanjutkan dengan ojek lagi untuk diantarkan mencari makan dan hotel yang dekat dengan bandara. dan saya mendapatkan hotel layak huni di hotel Ikhlas dengan harga Rp.100rb. Perasaan saya saat itu senang sekali karena saya dapat kembali ke bali besok pagi dan saya sudah pernah liat danau kelimutu. Ini merupakan pengalaman paling menyenangkan dan menegangkan selama saya backpackeran.

DAY 6
Pukul 06.00 pagi saya berjalan kaki menuju bandara karena pesawat wings yang akan saya naiki itu take off jam 07.30 menuju bali. Dan sesampainya di bali saya harus menunggu Pesawat menuju Bandung pukul 20.00. akhirnya perjalanan solo backpacker untuk pertama kalinya selesai juga, terima kasih banyak untuk orang-orang yang banyak membantu saya selama perjalanan di Bali, Labuan Bajo, Kupang, Ende, Moni, dan Kelimutu. Indonesia itu alamnya sangat indah jadi tidak usah keluar negeri jika kalian ingin menikmati yang namanya Alam.


Biaya Pengeluaran
Pesawat dari Jakarta ke Bali = 561
Boat ke nusa lembongan PP = 170
Sewa Motor di lembongan = 70:2= 35
Uluwatu = 20
Makan selama di bali = 300
Sewa mobil + bensin= 200:2= 100
Pesawat bali ke Labuan bajo= 816
Taksi ke pelabuhan= 50
Kapal ke pulau rintja= 200
Penginapan= 35
Kapal 2D1N ke komodo= 1500
Makan selama di Labuan bajo= 177
Penginapan= 150:2= 75
Sewa motor+bensin= 40
Tiket goa cermin= 10
Tiket pesawat ke ende= 251
Makan minum di kupang= 50
Sharecost mobil= 50
Naik bis= 20
Makan minum= 35
Sewa motor ke kelimutu= 100
Ojek ke ende= 150
Makan+minum selama di ende= 40
Hotel di ende= 100
Tiket ende ke bali= 671
Pengeluaran seharian di bali= 100
Tiket ke bandung= 539
total semua pengeluaran= 6195

Saturday 20 December 2014

Solo (Wisata,Kuliner,Belanja)

Surakarta atau yang biasa kita kenal dengan Solo, merupakan kota terbesar kedua setelah Semarang di Jawa Tengah. kota tersebut merupakan kota yang ga akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. selama 4 tahun di solo jelas banyak tempat-tempat yang pernah saya datangi selama di solo. sekarang saatnya membagi kepada teman-teman tempat-tempat yang bagus di Solo dan segala kulinernya yang khas.perjalanan ke Solo dapat ditempuh menggunakan seluruh angkutan umum, baik darat maupun Udara. dari yang paling murah hingga paling mahal semua ada. saya akan menjelaskan sedikit mengenai angkutan umum dari Jakarta tujuan Solo.

Angkutan Udara: kita dapat menuju Solo menggunakan Pesawat Terbang, beberapa maskapai yang terbang ke Solo dari Jakarta yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya. harga terendah ke Solo itu sekitar Rp.350rb itu untuk kelas ekonomi biasanya maskapai Lion dan Sriwijaya. sedangkan Citilink itu berangkat dari bandara Halim PK biasanya harga terendah 395rb (include airportax). sedangkan Garuda Indonesia ini yang paling sering Promo dengan harga terendah Rp450rb - Rp.800an. Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo berada di Utara Kota solo tepatnya 14Km dari kota Solo. transportasi dari bandara menuju kota itu ada "Batik Solo" yaitu sejenis Buswaynya Solo, bis tersebut langsung menuju kota solo dan berakhir di Palur (perbatasan Solo-Karanganyar) dengan biaya Rp.15rb. atau ada juga Damri yang menuju terminal Tirtonadi Solo, apabila ingin melanjutkan naik bis ke Sragen, Boyolali, yogyakarta dan daerah di sekitar solo. selain itu ada Taksi yang sudah dibanderol harga menuju tempat-tempat yang ingin dikunjungi.

Angkutan darat: dari jakarta ataupun daerah sekitarnya dapat menuju solo menggunakan Bus atau Kereta. Jika ingin naik Bus rekomendasi dari saya untuk menggunakan Bus Rosalia Indah. karena menurut saya pelayanan yang paling baik menuju Solo ya Bus ini (saya sudah mencoba seluruh bis ke solo). bus tersebut menawarkan berbagai pilihan class, ada Super Executive dengan harga Rp215rb hingga kelas ekonomi yang hanya 100rb (harga sebelum naik bbm). turunlah di terminal solo jangan turun di pull bus, soalnya terlalu jauh untuk ke solo karena berada di Palur, atau bisa minta turun di daerah manahan agar lebih dekat ke kota.

Pilihan lain seperti kereta, ini yang paling banyak di pakai untuk menuju solo. apabila kita menggunakan kereta Executive kita berangkat dari gambir dan turun di Stasiun Balapan Solo dengan rate harga sekitar Rp.350rb. apabila kita menggunakan kereta kelas Bisnis kita bisa berangkat melalui Stasiun Senen dan turun di Stasiun Balapan dengan rate harga sekitar Rp.200rb. dan yang terakhir menggunakan Kereta kelas Ekonomi Senja Bengawan dengan keberangkatan dari Tanah Abang dan dapat turun di stasiun purwosari/stasiun Jebres dengan harga Rp.50rb. dari ketiga stasiun tersebut kita dapat ke pusat kota menggunakan Becak atau taksi.

Sesampai di solo banyak penginapan yang berada di sana mulai dari kelas Melati sampai bintang 5. mulai harga 100rb - jutaan (tergantung kebutuhan). untuk mempermudah keliling2 solo di sarankan untuk menyewa kendaraan. karena di solo tidak ada angkot yang melintasi tengah kota namun hanya ada di pingiran kota. sedangkan bus Batik Solo itu hanya beroperasi hingga jam 17.00 wib.

Untuk jalan-jalan keliling solo pun terdapat Bus Tingkat Werkudara. Calon Penumpang dapat membeli tiket di tempat yang sudah disediakan secara eceran seharga Rp. 20.000,- untuk berkeliling kota Solo pulang pergi pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur. Untuk harga sewa (carter) dengan biaya Rp. 800.000,- per 3 jam dengan biaya overtime Rp. 250.000,- per jam. Penyewa juga dapat meminta bus berhenti di tempat-tempat tertentu selama lokasinya memungkinkan. Pemesanan dilakukan di kator Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta di Jalan Menteri Supeno No. 7 Manahan pada hari dan jam kerja.

Sepur Kluthuk Jaladara yaitu kereta api yang berada di jalan raya seperti Tramp. Sepur Kluthuk Jaladara dapat membawa maksimal 80 penumpang dengan biaya Rp 3.250.000,00. Biaya ini dipergunakan untuk membiayai bahan bakar berupa lima meter kubik kayu jati dan 3 masinis serta 3 asisten masinis yang menyalakan kereta tersebut. Untuk menikmati fasilitas paket layanan ini, tarif satu kali perjalanan pulang pergi biaya yang dikenakan Rp 360.000,00 per orang (paket 25 penumpang), Rp 290.000,00 (paket 35 orang penumpang), dan Rp 150.000,00 (paket 80 orang penumpang). beroperasi 2 kali dalam semingu yaitu setiap hari sabtu dan minggu dengan rute Stasiun Puwosari sampai Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5.6 kilometer. Rute ini melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo dan singgah beberapa saat di beberapa tempat perhentian dalam satu trip pulang pergi, diantaranya adalah Kampung Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, Gladak, dan lain-lain. (Informasi mengenai bus tingkat werkudara dan sepur kluthuk jaladara saya ambil dari website pemerintah kota Surakarta.)

sekarang saya akan menyarankan tempat-tempat yang wajib di kunjungi di Solo:

Keraton Surakarta
Keraton Surakarta adalah tempat wisata yang wajib di datangi di solo. Kita dapat masuk dan berkeliling menikmati koleksi benda kuno di museum, dan juga berfoto dengan prajurit penjaga Keraton Surakarta. Untuk sejarah dari keraton Surakarta dapat di baca di Wikipedia.

Taman Sriwedari
Taman Sriwedari adalah sebuah taman yang berada di tengah kota. Taman Sriwedari sebelum menjadi tempat wisata merupakan untuk tempat rekreasi keluarga kerajaan. Yang menarik di Taman Sriwedari ini terdapat Gedung Wayang Orang Sriwedari yang mempertunjukan kesenian wayang dengan tema cerita Mahabarata dan Ramayana.

Ngarsopuro Solo
Ngarsopuro adalah kawasan pedestrian yang terletak di Jln. Diponegoro, tepat berada di depan Pura Mangkunegaran. Apabila kita melewati jalan Slamet riyadi pasti akan melihat tulisan ngarsopuro. Di sini juga terdapat pasar windudjenar atau pasar triwindu yang menjual barang-barang antik. Banyak orang yang menghabiskan waktu dengan duduk-duduk di kursi yang tersedia di sepanjang jalan sambil melihat-lihat lukisan-lukisan yang terpajang di sana, lampu jalan yang terpasang dalam sangkar burung, topeng-topeng, dan lainnya. Pada saat malam minggu ngarsopuro ini ramai dengan pedagang dan biasanya ada pentas seni daerah yang ditampilkan di Ngarsopuro Night Market yang secara rutin diselenggarakan mulai pukul 18.00 sampai tutup. Produk yang dijual di pasar malam ini di antaranya kerajinan, batik, souvenir, hingga makanan kuliner khas Solo.

Taman Balekambang
Taman Balekambang merupakan taman rekreasi yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani ini memiliki luas sekitar 10 hektar. Taman Balekambang dibagi menjadi dua bagian, yaitu Taman Air Partini yang digunakan untuk permainan perahu, dan Hutan Partinah yang mempunyai koleksi berbagai jenis tanaman langka.

Tawangmangu
Tawangmangu merupakan suatu dataran tinggi di kabupaten Karanganyar, sekitar satu jam dr kota Solo. Untuk menuju tawangmangu tanpa menggunakan kendaraan pribadi kalian dapat naik bus melalui terminal tirtonadi dan pilihlah bus yang menuju Tawangmangu nama salah satu bus nya Rukun Sayur. Beberapa wisata yang berada di daerah tawangmangu yaitu Candi Sukuh, Candi Cetho, gunung lawu dan grojogan sewu. Grojogan Sewu Tawangmangu merupakan tempat wisata di Solo kategori wisata alam yang paling terkenal. Berada di sisi barat Gunung Lawu. Lokasi air terjun Grojogan Sewu Tawangmangu tidaklah jauh dari kota Solo, hanya sekitar 37 KM di sebelah timur kota Solo, tepatnya di Kabupaten Karanganyar.

Sebenarnya masih banyak lagi acara-acara yang sering ada di solo misalnya Batik Solo Carnival, festival jenang, kirab kebo bule, dan lain-lain. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat jadwal acara di solo melalui website www.eventsolo.com

Wisata Kuliner

Galabo Solo
Galabo atau Gladak Langen Bogan Ini merupakan salah satu tempat wisata kuliner di Solo, dengan konsep pusat jajanan malam galabo ini menyuguhkan beragam kuliner khas Solo. Berada di ujung jalan Slamet Riyadi tepat di belakang patung slamet riyadi atau gerbang masuk alun-alun solo.

Gudek Ceker Bu Kasno
Ini salah satu favorit saya, yang hanya buka pukul 02.00 pagi. Jangan terlambat datang kesini karena kalian akan kehabisan ceker yang jadi menu utamanya. Ini bisa dibilang ceker paling enak yang pernah saya makan. ceker tersebut disantap dengan sepiring nasi dan gudeg berserta krecek. berlokasi di jalan Monginsidi tepatnya di depan SMAN 1 Surakarta.

Selat Solo Mbak Lies
Selat merupakan salah satu makanan khas solo, Selat Bestik merupakan Irisan daging sapi yang dicampur di atas telur pindang, kentang goreng, dengan sayuran wortel, tomat, buncis dan selada dan yang spesial ada mayonaise jawa yang merupakan mayonaise khusus untuk Selat. Rasa selat itu sendiri sedikit asam dan manis. Untuk satu porsi Selat Solo Bestik ini harganya 10rb. Beralamat di Jl. Veteran, Gang Yudistira II no.42. tempatnya memang agak masuk gang yang hanya cukup satu mobil namun parkiran didalem luas.

Sumber Bestik Pak Darmo
setiap kali ke solo tempat ini merupakan salah satu yg harus didatangi. campuran dadaran telur dengan daging cincang/lidah yang di beri kuah manis membuat rasanya mantep. Selain itu biasanya sambil diiringi penyanyi keroncong. Silahkan dicoba untuk merasakan sensasinya berlokasi di Jl. Honggowongso Panularan Solo.

Timlo Sastro
dapat menemukan Timlo Sastro yang terletak di salah satu sudut Pasar Gede, tepatnya di Jl. Pasar Gede Timur No 1-2, Balong, Solo. Timlo Sastro berisi daging ayam, ati ampela ayam, sosis goreng khas Solo, serta telur pindang khas kedai timlo itu. Sosis goreng Solo ini bukanlah sosis yang terbuat dari daging sapi pada umumnya melainkan dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat seperti martabak dan digoreng. Di dalam lipatan adonan itu diberi daging ayam bagian dada yang disuwir. Selanjutnya, gorengan sosis itu disajikan dalam potongan-potongan kecil. Sosis inilah yang merupakan ciri khas timlo.

Serabi Notosuman
Serabi atau surabi ini dapat dijadikan oleh-oleh dari solo. Rasanya lembut membuat kurang apabila kita Cuma makan satu atau dua potong. Yang berada di Jl. Muh Yamin.

Wedangan Pendhopo
Ini merupakan salah satu wedangan yang bukan berada di pinggiran jalan atau tenda, melainkan berada didalam sebuah bangunan tua yang terdapat barang-barang antik. Sehingga apabila kita makan disana merasakan makan dengan nuansa jawa banget.

Shi’Jack
Merupakan salah satu tempat minum susu yang terkenal di solo, dengan susu murni nya dan makanan ringan cocok untuk disantap malam hari. Berada di sekitar Kota Barat Solo.
Namun selain tempat-tempat diatas ada pula tempat tempat makan yang digemari para anak muda solo atau yang lebih modern tempatnya seperti:

• Café Tiga Tjeret, yang merupakan angkringan dengan gaya modern
• Kalimilk dan Momilk yang merupakn tempat minum susu dengan konsep tempat yang nyaman bukan dipinggir jalan.
• Sosis Naga, yang merupakan jajanan pinggiran yang ada di solo. Selain sosis ada jagung, fishball, nugget. Dan menu utama disini rasa naga karena itu paling pedas, walaupun ada rasa lain apabila tidak menyukai pedas.

Wisata Belanja

Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pusat tekstil terbesar di kota Solo. Lokasinya tidak jauh dari Alun-alun atau Keraton Solo. Berbagai macam batik dijual disini dengan jenis dan harga yang berbeda. Pintar-pintar lah menawar disini sebelum membeli, selai itu pasar klewer juga menerima pembelian grosiran.

Kampoeng Batik Kauman
Kampoeng Batik Kauman merupakan pusat kerajinan batik yang lokasinya berada dekat alun-alun solo atau keratin solo. Atau letaknya berada di seberang Pasar Klewer. namun untuk harga disini jauh lebih mahal dibanding pasar klewer. Namun nilai Plus disini sambil belanja kita dapat berjalan-jalan dan berfoto2 karena banyak bangunan tua yang menarik untuk menjadi objek foto.

Kampung Batik Laweyan Solo
Kampung Batik Laweyan adalah salah satu sentra batik yang ada di kota Solo. Kalian dapat berbelanja aneka produk batik, mulai dari kain, baju, hingga kerajinan. Letaknya di daerah laweyan solo, sama halnya dengan batik kauman disini sambil belanja kita dapat berjalan-jalan dan berfoto2 karena banyak bangunan tua yang menarik untuk menjadi objek foto.

Sebenernya untuk batik tergantung selera aja, untuk yang ngerti batik pasti lebih tau yang mana yang lebih bagus. Tapi klo menurut saya sih sama saja.

Solo sekarang lebih modern dibanding solo 1 Tahun yang lalu, Mall semakin Banyak, ada GoKart, tempat nongkrong anak muda semacam Beer House, Coffee Corner, dll. Namun saya selalu kangen dengan kota ini dan ingin selalu kembali ke sana.

Sunday 23 November 2014

SORE - Los Skut Leboys




Jumat malam tanggal 21 November 2014 pukul 20.00 WIB akhirnya SORE mengeluarkan Album keduanya yang berjudul Los Skut Leboys di Rolling Stone Cafe Indonesia yang bertempat dijalan Ampera Raya tersebut. SORE juga mengeluarkan bentuk rilisan fisik dalam bentuk Kaset EP yang berisikan 4 Lagu. setelah mengeluarkan singel berjudul "There Goes" pada pertengahan september kemarin pada malam itu SORE juga meluncurkan single kedua mereka berjudul "8". dalam album ini SORE menyuguhkan musik yang berbeda dari yang sebelumnya, bisa dibilang dalam album ini SORE lebih minimalis dibanding album sebelumnya. mengapa dibilang seperti itu mungkin karena sebelumnya SORE seperti agak memaksakan secara bermusik karena ingin 110% sedangkan di album sekarang SORE terlihat lebih lepas. kita tunggu saja keluaran Full Album SORE pada Awal 2015.



Tuesday 7 October 2014

Backpacker Ke Sabang Aceh (Bogor, Jakarta, Padang, Bukittinggi, Danau Toba, Medan, Aceh, Sabang)




Setelah wisuda akhirnya gua bisa berangkat ke suatu tempat yang sangat ingin gua datangi yaitu SABANG, karena gua traveler jadi gua harus menuju 0 Km. dan perjalanan ini bukan perjalanan biasa karena gua akan melewati kota-kota lainnya seperti Padang, Medan, Aceh, dan menuju sabang dengan cara backpacker. setelah nabung selama 6 Bulan dan persiapan selama 1 Bulan akhirnya gua bisa berangkat dan teman perjalanan gua kali ini yaitu “Adit” Sahabat gua dari SD yang bisa dibilang teman kecil gua. Perjalan dimulai dari:

BOGOR - JAKARTA
Rabu tanggal 27 Agustus 2014 pukul 02.30 gua mulai berangkat dari Rumah menuju botani square karena kita harus berangkat menuju bandara dengan bus damri pemberangkatan jam 03.00, kita berangkat pagi karena pesawat menuju Padang takeoff jam 05.50 wib. perjalanan menuju jakarta ditempuh 1 jam, setelah sampai di bandara kita langsung menuju terminal 1B karena penerbangan Lion menuju Sumatera melalui terminal tersebut. kita mengambil penerbangan pagi agar sampai di Padang pagi hari, soalnya jarak dari Padang menuju Bukittinggi itu lumayan jauh.

PADANG
Pukul 08.00 kita sudah sampai di Padang dan get lost dimulai dari sini. karena sebelumnya kita berdua belum pernah menginjakkan kaki di Sumatera. Bandar udara minangkabau berjarak sekitar 24 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. keluar dari bandara minangkabau kita langsung dihampiri oleh supir travel yang menawarkan jasanya untuk diantar ke bukittinggi namun berhubung dana kita terbatas jadi kita memilih untuk naik damri menuju kota. sesampainya di kota kita langsung ke pangkalan Tranex, karena minibus itu akan mengantarkan kita menuju bukittinggi. disepanjang perjalanan kita mulai harus terbiasa dengan jalanan sumatera yang kecil berkelok-kelok dan hutan di kanan kirinya, namun diperjalanan menuju bukittinggi kita pasti melewati Lembah Anai yaitu air terjun yang berada di sisi jalan, namun berhubung kita mengejar waktu ke bukittinggi jadi kita hanya menikmatinya melalui kaca minibus. Selain itu kita juga melewati sate yang katanya paling enak di Padang Panjang yaitu Sate padang Mak Syukur ini terdapat di jalan Sutan Syahrir no. 250 Silaiang Bawah Padang panjang yang berada sebelah kiri jalan sebelum Padang Panjang.

Setelah perjalanan selama 5 jam karena macet antrian bbm akhirnya kita sampai juga di Pasar Bawah Bukittinggi, berhubung kita ingin menikmati jalanan kota bukittinggi jadi kita jalan kaki menuju jam gadang yang lumayan jauh tempatnya, sepanjang perjalanan kita melihat peta dan bertanya pada warga untuk mengetahui arah menuju jam gadang. Sesampainya di Jam gadang kita langsung mencari masakan nasi padang, dan tepat di depan jam gadang terdapat rumah makan Simpang Raya pertama yang ada di Indonesia bisa dibilang ini pusat nya tanpa pikir panjang kita langsung menyantapnya. Setelah makan nasi padang kita mulai berkeliling di bukittinggi hingga malam. Setelah itu kita langsung menuju pangkalan bus ALS di Jl.Soekarno Hatta No.88 (0752- 22288) untuk melanjutkan perjalanan menuju Parapat atau danau toba. Bus dari Bukittinggi menuju Medan Harga : eksekutif 175 ribu. Ternyata bus menuju Medan waktu kedatangannya tidak bisa ditentukan jadi kita harus menunggu di pangkalan bus dari jam 7 hingga jam 11 malem bus baru berangkat dari bukittinggi ke parapat.

PARAPAT (DANAU TOBA)

Sepanjang perjalanan kanan-kiri selalu hutan dengan jalanan yang kecil dan berkelok. Melewati kota Padang Sidempuan, Tapanuli selatan dan Setelah 24 jam perjalanan karena kemacetan akhirnya kita sampai di Parapat. Sampai di parapat jam 11 malem, kita langsung makan dan menuju daerah pelabuhan TIga Raja untuk mencari penginapan. Setelah berjalan 15 menit akhirnya kita mendapatkan hotel yang lumayan bagus dan layak untuk dihuni mengingat hotel hotel di sekitar danau toba itu sudah tua dan menyeramkan. Untuk malam ini kita menginap di Hotel Pandu Parapat Lakeside, dengan harga Rp.275rb kita sudah mendapat sarapan dan tentunya view danau toba. Ke esokan harinya kita langsung bergegas menuju pelabuhan tigaraja namun kita singgah dulu di tempat pengasingan bung Karno yang letaknya di atas bukit yang langsung menghadap danau toba. Sayang untuk melewatkan wisata yang satu itu.


Dari tigaraja kita akan menyebrangi danau toba menuju pulau samosir. Berhubung kita akan menuju Tomok jadi kita pilih kapal yang langsung menuju Tomok bukan Tuk-Tuk. Wisata daerah Tomok yaitu (makam sidabutar, patung Sigale-gale, museum Batak, wisata belanja).

Setelah seharian mengelilingi Tomok kita langsung kembali menuju Parapat namun kali ini menuju pelabuhan Ajibata karena dari pelabuhan tersebut terdapat bus sejahtera yang akan membawa kita langsung menuju kota Medan. Perjalanan parapat menuju terminal amplas memakan waktu kurang lebih 5 jam, Danau toba berjarak 170KM dari kota Medan.

MEDAN
Sesampainya di medan kita langsung bingung karena angkutan yang banyak sekali, saya pikir ini jurusannya lebih banyak di banding Bogor. Dengan modal nekat kita langsung asal naik angkot yang menuju arah barat, yang penting kita selalu liat Waze apabila angkot yang kita naiki melawan arah tempat yang akan kita datangi kita langsung turun. Dengan biaya 3000 akhirnya kita turun di daerah jalan Gajah Mada dan dari situ kita melanjutkan dengan menaiki bentor menuju jalan setiabudi. Sesampainya di setiabudi kita langsung beristirahat sambil meminum kopi di Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo. Sambil meminum kopi kita mulai memikirkan tempat penginapan untuk kita malam ini. Pukul 10 malam akhirnya kita mulai berjalan kaki menyusuri jalanan setiabudi untuk mencari penginapan yang sesuai dengan budget yaitu tidak lebih dari 300rb Karena apabila dibagi 2 jadi perorang Cuma kena 150rb an. Akhirnya kita menginap dengan harga 320rb. Hotel tersebut sangat nyaman untuk beristirahat setelah seharian jalan jalan di danau toba.
Pukul 08.00 kita bangun lalu sarapan di hotel, karena tidak mau rugi jadi kita makan cukup banyak. Dari hotel kami yang terletak di jalan gadjah mada ini ternyata dekat dengan Duren Ucok. Duren yang terkenal itu ternyata memang enak biarpun kecil-kecil tapi rasanya juara sama seperti pancake duriannya.
Setelah makan durian kami lanjut menuju Museum Rahmat, disana bisa dibilang museum binatang paling lengkap karena tidak hanya binatang yang ada di Indonesia namun banyak binatang yang sengaja didatangkan dari luar negeri. Dan ternyata museum Rahmat itu milik ayahanda dari Raline Shah. Setelah berkeliling kita lanjut menyantap makanan Mie Aceh Titi Bobrok yang terkenal di Medan. Setelah makan kita langsung menuju pull bis Putra Pelangi. Bis tersebut yang mengantarkan kita ke Aceh malam ini. Dengan harga 230 kita sudah mendapatkan bis dengan fasilitas Super Executive dengan kursi 21 dan bis tersebut berangkat pukul 08.30. setelah berangkat kita langsung tertidur lelap dan saat terbangun kita sudah sampai di Aceh (Efek terlalu nyaman dengan kursinya sampai tidak terbangun). Sampai di aceh pukul 06.30. Dari Batoh, Anda bisa menyewa beberapa jenis angkutan umum yang tersedia di terminal untuk mengantarkan Anda ke pelabuhan Ulee Lheue. Ada bentor dengan harga 30rb. Angkutan labi-labi sejenis angkot yang memuat hingga 15 orang, Harga angkutan ini berkisar antara Rp100 - Rp150 ribu. Selanjutnya ada taksi yang mematok harga antara Rp30 - Rp50 ribu. angkutan lain dari terminal Batoh menuju Pelabuhan Ulee Lheue adalah ojek, Harganya berkisar Rp20 - Rp30 ribu. Namun kita lebih memilih naik bentor dengan harga 30rb, disepanjang perjalanan si abang bentor bercerita tentang tragedi tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Apabila kita melihat kondisi Aceh saat ini seperti tidak pernah terjadi apa-apa, namun si abang menunjukan sisa-sisa peninggalan tsunami sehingga kami percaya bahwa pernah terjadi tsunami disini. 20 menit akhirnya kita sampai di pelabuhan Ulee Lheue. Sesampainya disana kami langsung bergegas untuk membeli tiket menuju Sabang karna kita akan ke Sabang dulu sebelum mengelilingi Aceh. Kami memilih kapal cepat, karena hanya berpenumpang orang saja tidak digabung dengan kendaraan yang akan menyebrang ke sabang. Kami menaiki kapal Bahari Express menuju Sabang dengan harga tiket 75rb rupiah.

SABANG
Setelah 45menit perjalanan laut akhirnya kita telah sampai juga di pelabuhan Sabang. Selamat datang di Sabang. Transportasi dari pelabuhan balohan hanya becak motor dan mobil omprengan. Apabila naik bentor tiap kepala akan dikenakan 40rb, namun apabila kita naik mobil omprengan kita akan dikenakan 50rb per kepala. Berhubung cuaca siang itu panas sekali akhirnya kami memutuskan untuk naik mobil omprengan untuk diantarkan menuju Iboih. Perjalanan dari balohan ke iboih yaitu sekitar 1 jam dengan jalan yang sepi, kecil dan mulus itu. Setelah sampai iboih kita langsung menuju penginapan yang sudah kita pesan sebelumnya di agoda yaitu Iboih Inn. Kita harus berjalan kaki dulu untuk sampai di penginapan tersebut. Dan ternyata pengenapan ini sesuai dengan ekspetasi kita. Dengan cottage yang menghadap langsung ke pantai. Dengan harga 400rb semalam sesuai dengan ekspetasi kita, karena kapanpun kita ingin snorkeling kita tinggal nyebur. Hari ini kami memutuskan untuk bersantai santai di tempat penginapan. Malam harinya kita santai sambil menyantap nasi goreng aceh dan pizza khas sabang yang ga kalah enak dibanding pizza di ibukota.


Ke esokan harinya kita kesiangan dan ga dapet sunrise, jam 8 kita langsung sarapan lalu melakukan kegiatan snorkeling di pantai iboih. Di dalam laut tersebut terdapat karang buatan yang ternyata karang tersebut memang sengaja di buang kelaut oleh pemilik cottage. Saat saya menyelam saya melihat ada sepeda, besi besi tua, bahkan ada yang sengaja memasukan rangka mobil ke dalam laut agar ditumbuhi karang. Setelah snorkeling kita memutuskan untuk berkeliling kota dengan menyewa sepeda motor. Harga menyewa motor disini Rp.100rb per hari. Setelah mendapat sewaan dari pemilik cottage akhirnya kita langsung ke menuju 0 Km Indonesia karena jarak dari iboih paling dekat yaitu sekitar 8Km. entah mengapa kita sangat senang sekali perjalanan menuju 0 Km karena kanan kirinya hutan dan pantai yang mengintip dari sela-sela pohon. setelah sampai di 0 Km kita langsung mendapatkan sertifikat bahwa kita telah sampai di 0 Km dengan biaya 30rb. Akhirnya kita sampai juga di ujung Indonesia bagian barat ini, masih tidak menyangka aja ternyata kita bisa sampai sini. Karena masih siang kita memutuskan untuk ke kota terlebih dahulu untuk mengunjungi tempat-tempat yang lainnya. Saat dalam perjalanan ternyata bensin kita habis dan di sabang saat itu sedang krisis BBM, kita mulai meminta bantuan orang yang lewat tetapi tidak ada yang berhenti. Saat kita sedang mendorong motor di tanjakan dari arah atas ada sepasang bule yang sedang berboncengan dan mulai memelankan motornya dan bertanya pada kita. “are you okay guys” lalu dia mencoba menggunakan bahasa Indonesia “kamu tidak apa-apa” dan kita pun menjawab “no gasoline”. Dan si bule pun memutar motornya dan mengajak teman saya untuk ikut dengannya mencari bensin. Sedangkan saya tetap menunggu di motor dengan bule yg cewe. Akhirnya saya ajak si bule mengobrol sambil menunggu teman saya dan bule cowo yg sedang mencari bensin. Dan ternyata bule itu dari ceko terlihat dari aksen nya yang tidak begitu fasih berbicara bahasa inggris. Diapun mulai bertanya saya darimana dan saya jawab dari Jakarta, dan ternyata bule itu sudah 1 bulan berkeliling Indonesia dan Sabang itu tempat terakhir dia. Ini merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan ternyata ada sebuah ikatan yang kuat sesama traveler walaupun kita berbeda Negara. Tidak lama kemudian teman saya dan bule yang cowo datang dengan membawa 2 botol bensin. Sebelum pasangan bule itu pergi saya mengucapkan “Thank you very much” dan dia jawab “sama-sama”. Bensin sudah terisi saatnya kita mengelilingi sabang, kita langsung mencari Santai Sumur Tiga. Setelah sampai di Santai Sumur Tiga kita langsung makan siang di café nya. Akhirnya kita membeli pizza sambil menikmati pantai yang tenang itu, sambil mengobrol dengan teman saya tentang kejadian yang tadi.

Tidak lama di santai sumur tiga kita langsung menuju goa jepang. Karena tempat tersebut tidak ada papan petunjuknya kita sempat kelewatan dan bertanya pada anak kecil yang sedang main. Ternyata kita harus treking dulu untuk sampai di goa jepang. Dari goa jepang kita bisa menikmati pantai lepas dari atas bukit yang terbentuk dari karang hidup. Setelah beristirahat kami memutuskan untuk berkeliling lagi menuju anoi itam dan tempat-tempat yang lainnya. Jam menunjukkan pukul 5 sore akhirnya kita memutuskan menuju 0 Km untuk melihat Sunset terakhir di bumi ibu pertiwi ini. Pukul 6 kita sudah sampai disana, ternyata sunset disini itu pukul 7 malam. Akhirnya kita menikmati Samudera Hindia dari ujung Indonesia bagian barat ini sambil menunggu matahari tenggelam. Yang lucu ternyata disini ada babi yang sangat jinak dan diberi nama “Bro” oleh para tourguide. Karena si bro ga ada akhirnya orang-orang pada teriak manggil bro dan tidak lama si bro pun muncul ke jalanan. Haha ternyata memang jinak, para orang-orang pun dengan senang hati memberi makanan kepada si bro itu.

Setelah itu kita kembali ke penginapan untuk berisitirahat. Kita menghabiskan malam ini di café cottage dan kita mulai bercerita dengan pemilik cottage iboih inn. Ibunya sangat welcome kepada kita dari awal sampai malam terakhir di sabang ini. Diapun bercerita mengenai keluh kesahnya di sabang ini, ibu nya bilang senang bisa ketemu dengan kami dan katanya kami itu seperti bule karena melakukan perjalan panjang. Karena kebanyakan orang Indonesia itu seperti turis yang hanya datang ke suatu tempat dan biasanya sudah menyewa travel. Karena esok hari kita akan pergi meninggalkan kota sabang, kita pun memutuskan untuk kembali kekamar dan packing barang untuk besok.
Ke esokan harinya kamipun diantarkan dengan boat milik hotel menuju pantai iboih, setelah sampai di iboih kita kembali ke pelabuhan balohan untuk menuju pulau Aceh Karena kita belum berkeliling di Aceh. Saat itu kita menaiki becak motor karena klo mobil omprengan harus penuh dulu baru berangkat, sedangkan kita mengejar kapal karena sehari hanya 2 kali penyeberangan.

ACEH
Sesampainya di aceh kita langsung menghubungi becak motor yang waktu itu mengantarkan kami dari terminal ke pelabuhan karena si abangnya sangat enak diajak ngobrol dan baik. Tujuan pertama kita adalah mencari penginapan yang murah untuk malam ini. Kita bilang ke abangnya sebelum keliling Aceh kita ingin diantarkan mencari penginapan, dan setelah mendatangi hotel-hotel kita setuju dengan hotel Prapat dengan biaya 175rb semalam dan terletak di daerah keramaian yaitu peunayong. Setelah itu kita diantarkan ke rumah makan rayeuk karena kita ingin mencicipi Ayam Tangkap yang terkenal itu. Setelah makan kita minta diantarkan ke kapal lampulo di Jln. Tanjung, Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh yaitu kapal yang berada di atas rumah warga dan si abang bentor pun bercerita awal mula tsunami. Selain itu kita diajak menuju kapal PLTD apung yaitu kapal besar pembangkit tenaga listrik yang terseret sejauh 5 km dari pantai. Jam sudah menunjukan jam 5 kita pun kembali untuk mengganti pakaian kita karena di Aceh tidak boleh menggunakan celana pendek dan untuk wanita diwajibkan untuk menggunakan hijab, selain itu kita mau mandi dulu sebelum Sholat Maghrib di masjid Baiturrahman. Setelah mandi kitapun menikmati jalanan Aceh dengan berjalan kaki menuju masjid. Alhamdulillah akhirnya saya diberi kesempatan untuk sholat di masjid baiturrahman di kota serambi mekkah ini.

Setelah itu kita makan di daerah hotel saya mencoba kerang rebus dan sate matang. setelah kenyang kami memutuskan untuk beristirahat karena besok kita akan meninggalkan Aceh ini. Ke esokan harinya kita minta ke si abang bentor untuk diantarkan ke museum tsunami Jalan Sultan Iskandar Muda sebelum diantarkan ke bandara. Dan sayapun diam seketika ketika melihat bangunan yang sangat indah dimana setiap ruangan memiliki makna dan kitapun merasakan apa yang yang orang rasakan saat terjadi tsunami. Seperti dalam Tsunami alley atau sebuah lorong yang menggambarkan bagaimana rasanya saat kejadian tsunami. Dan sayapun tersentuh saat masuk kedalam space of sorrow yaitu ruangan berbentuk silinder yang didedikasikan untuk para korban tsunami, didalam ruangan itu tertulis nama-nama korban tsunami dan klo kita melihat keatas akan melihat lafadz Allah.

Setelah berkeliling musium Tsunami kita pun diantarkan menuju bandara. dan si abang pun bercerita banyak sepanjang perjalanan mengenai sejarah aceh, saya senang karena perjalanan kali ini tidak hanya mendatangi suatu tempat namun saya mendapatkan pengalaman dan cerita-cerita yang sebelumnya belum pernah saya dengarkan. Sesampainya dibandara saya heran dan bertanya kepada si abang bandaranya sebelah mana. Dan diapun menunjuk bangunan seperti masjid yang sangat besar. Dan menurut saya ini bandara unik karena berbentuk masjid berbeda dengan bandara-bandara yang pernah saya datangi. Karena biaya penerbangan dari Aceh Ke jakarta cukup mahal kita memutuskan untuk transit di Malaysia. Dan Terima Kasih Indonesia Bagian Barat ini sebuah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan selama hidup saya.

MALAYSIA
Sampai KLIA 2 kita langsung langsung menuju ticketing bus untuk membeli tiket menuju kuala sentral dengan harga 10Rm. Karena kita disini hanya transit jadi dari kl sentral langsung menuju menara petronas, dari stasiun kuala sentral naik kereta LRT kelana jaya-gombak line jurusan ampang turun di stasiun KLCC, keluar stasiun jalan ke menara petronas. Saya disana tidak lama karena kita capek sudah 8 hari perjalanan ini. Tidak lama kamipun kembali menuju kl sentral untuk makan dan kembali ke bandara KLIA 2 karena besok kita akan ke Singapore dahulu sebelum ke Indonesia. Sesampainya di bandara kita langsung mencari tempat buat tidur untuk malam ini dan ternyata yang akan menginap dibandara itu bukan hanya kita tapi traveler2 lainnya banyak yang menginap di bandara. keesokan harinya pukul 10 kita langsung terbang ke Singapore karena tiketnya lebih murah dibanding tiket bis.

SINGAPORE
Karena saya sudah beberapa kali ke Singapore jadi saya hanya menemani teman saya mengunjungi tempat-tempat yang harus dikunjungi. Sampai bandara Changi kita langsung menuju Vivo city karena kita akan ke sentosa Island, setelah puas disana sayapun langsung menuju ke Merlion dan Orchard. Setelah itu kita langsung menuju bandara changi dan bermalam di bandara lagi. Karena pesawat menuju Jakarta diterbangkan Besok Pagi.

ini video perjalanan kita



Rincian Biaya

· Tiket Pesawat : 550rb

· Damri dari bogor ke Soetta : 45rb

· Airportax : 40rb

· Damri dari bandara ke kota padang : 22rb

· Taxi ke pangkalan travel : 25rb

· Travel ke bukittinggi : 18rb

· Angkot 2x di bukittinggi : 5rb

· Makan 2x di bukittinggi : 24rb

· Bis ALS ke danau toba : 175rb

· Makan : 20rb

· Penginapan : 135rb

· Makan : 10rb

· Kapal samosir PP : 14rb

· Bis ke medan : 32rb

· Angkot : 4rb

· Becak Motor 5x : 50rb

· Ngopi dan ngemil 2x : 40rb

· Hotel : 160rb

· Musium dan makan : 63rb

· Durian dan pancake : 20rb

· Bis ke aceh : 230rb

· Becak motor : 15rb

· Kapal PP :150rb

· Mobil ke iboih : 50rb

· Makan selama di Sabang : 181rb

· Motor dan bensin : 70rb

· Hotel 2 malam : 400rb

· Bentor ke pelabuhan : 40rb

· Sertifikat : 30rb

· Bentor selama di Aceh : 100rb

· Makan selama di aceh : 78rb

· Hotel : 80rb

· Airportax : 100rb

· Tiket pesawat ke Malaysia : 368rb

· Pengeluaran selama di Malaysia : 60RM = 216 rb

· Tiket ke Singapore : 175rb

· Pengeluaran di Singapore : 36 SGD = 342rb

· Tiket ke Indonesia : 527rb

Total per orang : 4.604rb


*Biaya Hotel dan sewa motor dan becak motor sudah dibagi berdua.